Andai Gue Laki-Laki

Sebejat apapun kelakuan gue, gue nggak bakal biarkan satu tetes air matapun keluar dari istri gue. Karena gue tahu, kemuraman itu hanya akan berdampak pada tumbuh kembang anak-anak gue. 

Andai gue laki-laki 
Seganjen apapun gue diluar, gue akan tetap memajang foto istri gue di beranda atau foto profil gue agar istri gue tahu bahwa di dunia ini hanya ada satu yang bertahta di singasana itu. Karena gue tahu, semua istri pasti ingin dianggap satu-satunya ratu. 

Andai gue laki-laki
Gue nggak bakalan pernah itung-itungan nafkahin anak istri gue. Karena gue tahu, seboros-borosnya wanita nggak bakalan dimakan sendiri pasti jatuhnya buat anak-anak juga. Karena gue tahu, semakin pelit dan perhitungan maka rezeki bakalan semakin sempit. Karena gue tahu, ketika gue memutuskan menikahi seorang wanita maka itu artinya gue harus siap menanggung segala kebutuhannya. Persetan mau habis semua, karena gue yakin sebaik-baiknya sedekah adalah ke istrinya. Dan Tuhan akan membukakan pintu yang seluas-luasnya. 

Karena gue tahu, dia pantas dan berkah menghabiskan apa yang gue punya. Semua harta dunia dan segala isinya tidak akan sebanding dengan begitu banyak pengorbanannya. Karena gue tahu, kalo mau itung-itungan nyewa pembantu, babysiter, jabl×y pasti bakal lebih dari itu. 

Andai gue laki-laki
Saat istri atau anak gue salah, gue akan merangkul mereka. Bertanya dari hati ke hati kenapa bisa begitu sekaligus mencari solusi agar tidak terulang kembali. Bukan malah memaki, mengintimidasi ataupun menghakimi dari sudut pandang gue sendiri. Apalagi mengabaikannya dan membuat dia merasa sebatang kara. 

Andai gue laki-laki 
Gue nggak bakalan pernah biarin istri gue menelan beban dan masalahnya sendiri. Karena gue tahu, yang dia punya saat ini hanyalah suami. Dia rela berjauhan dengan kedua orang tuanya hanya untuk mengabdi, melayani, menyayangi. 

Andai gue laki-laki gue nggak akan pernah menyia-nyiakan wanita yang sudah setia mendampingi gue saat tidak punya apa-apa. Gue bakalan bilang bahwa dia tetap wanita paling cantik di dunia sekalipun sudah menua. Gue bakalan bilang bahwa gue mencintainya sekalipun rasa cinta sudah mulai memudar atau berubah maknanya.

Karena gue tahu, sejatinya wanita itu ibarat alat musik. Jika gue memainkannya dengan baik maka dia akan memberikan suara yang merdu dan menenangkan jiwa. Pun sebaliknya jika gue memainkannya asal maka yang tercipta hanya nada-nada sumbang yang memekakan telinga. 

Andai gue laki-laki, tapi Tuhan menjadikan kodrat gue sebagai wanita. Tapi gue bangga, karena gue sudah memberikan dua orang putra yang kelak suatu hari nanti akan menyelamatkan orang tuanya. 

Gue harap kedua anak gue bisa memenuhi harapan gue, saat mereka sudah berkeluarga. Setidaknya gue tuliskan sebuah pesan ini agar mereka tahu bahwa harta paling berharga di dunia ini hanyalah istri dan anak-anaknya saja. Jangan pernah menyia-nyiakannya. Bahagiakanlah mereka dengan segenap hati dan jiwamu. Karena jikapun kau bergelimang harta, tanpa mereka di sampingmu maka yang ada hanyalah kehampaan. 

Tawa mereka tidak bisa kau tukar dengan apapun. Begitupun dengan cinta dan pengorbanan. Sejatinya wanitamu, anak-anakmu adalah amanah yang harus kau jaga dan kau penuhi segala hajatnya. Camkan itu baik-baik! 

Jakarta, 01.18 
Aku bersama rasa sakit 

Postingan populer dari blog ini

Independent Woman

Weekend

Ambang Batas4