Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Mutiara

Baru beberapa hari yang lalu gue posting di sini soal pertemanan. Gue saat itu merasa kecewa saja, karena beberapa dari teman, sahabat bahkan yang udah gue anggap sebagai saudara kek nggak peduli sama jeritan hati gue.  Ya, maybe gue juga yang terlalu berharap banyak mereka masih sama. Akhir-akhir ini gue memang lebih menutup diri, bahkan di kontak hp gue nggak lebih dari sepuluh orang hanya keluarga inti dan satu dua orang teman saja.  Tahun lalu maybe ... gue lupa tepatnya, gue sempat membuka diri lagi pada dunia. Itu karena gue mulai lagi nulis di beberapa platform online. Gue harus promosikan karya gue juga pan, dari satu kontak menambah ke kontak yang lainnya sampai gue ikut lagi grup sekolah.  Hp gue sibuk, entah dari grup teman-teman alumni atau dari grup nulis gue yang harus selalu up to date info biar ngga ketinggalan. Tapi satu kejadian tiba-tiba saja membuat gue menutup diri kembali dari dunia luar.  Itu berawal dari keisengan berbuntut petaka. Saat itu, semangat gue kembali

Beruntunglah Manusia Yang Beruntung

Gue sepenuhnya percaya bahwa segala sesuatu sudah digariskan oleh Yang Maha Pencipta. Di atas semua itu, dari sepanjang jejak perjalanan hidup gue, melihat orang-orang yang ada di sekitar termasuk diri gue sendiri ... gue sampai pada satu kesimpulan. Manusia yang paling bahagia di muka bumi ini adalah manusia yang beruntung.  Kenawhy?  Nggak peduli seberapa kayanya seseorang, jika dia nggak hoki mungkin semua hartanya bisa lenyap seketika. Atau nggak seberapa pintarnya seseorang jika hidupnya kurang beruntung ya tidak akan menjadi siapa-siapa toh?  Atau juga mau secantik or seganteng apa seseorang kalau hidupnya nggak lucky ya B aja. Right?  Tapi sebaliknya ...  Seseorang yang mempunyai keberuntungan besar dalam hidup maka serendah-rendahnya nilai atas dirinya, entah itu dari paras, otak atau harta kalau dia memang lucky maka akan berakhir dengan happy ending. Orang dari keluarga biasa wae, saat hoki mungkin dia bertemu dengan jalannya sendiri menjadikan dia bergelimang harta dalam sat

Teman atau Teman?

Hidup gue ibaratkan  roller coaster, hidup emang begitu ya kan? Tapi, hidup gue alurnya luar biasa naek turunnya, kalau lagi naek nggak kira-kira, begitu juga kalau lagi turun nyungsebnya juga nggak kira-kira.  Beberapa kali, sering malah. Saat gue lagi di titik terbawah. Gue minta tolong ama teman-teman gue. Tapi kenyataan membuat gue monohok, kenawhy? Beberapa orang yang dulu begitu dekat malah sama sekali nggak peduli. Terlebih jika permintaan bantuan itu berupa uang. Ya, jujur aja masalah hidup gue sejak dulu masih berkutat di seputar materi.  Yang paling meradang adalah ketika chat kita hanya di read doang. Padahal gue meminta tolong karena gue lihat hidup mereka lebih mapan dan mungkin dalam posisi bisa nolongin gue.  Di luar ekspektasi, orang-orang yang benar-benar peduli ternyata orang asing, yang nggak terlalu dekat sama gue. Ah, seumur hidup mungkin gue nggak pernah bisa lupain kebaikan mereka. Bagi mereka, mungkin langkah kecil itu tidak seberapa. Tapi bagi gue, itu sangat b

Based On True Story

Gambar
Udah lama banget gue nggak pernah nyambangin blog ini. Kadang gue suka buka dan baca-baca lagi apa yang pernah gue tulis di sini. Terlepas dari ada atau tidaknya orang yang kebetulan mampir untuk membacanya. Tapi satu hal yang gue akui, seputus-asanya diri gue buat menulis tetap saja gue akan mencurahkannya lewat tulisan.  Bahkan, gue sering nggak sadar beberapa postingan gue di blog ini udah kek orang yang 'pro'. Gue memberikan kata-kata motivasi. Padahal kalo harus jujur, gue sedang memotivasi diri gue sendiri. Semacam pengingat di saat gue dwon. Karena jujur aja, gue juga suka nggak nyadar apa yang gue udah tulis lalu mempostingnya di sini. Gue suka ngomong sendiri, apa gue yang nulis? Kok bisa gue nulis kayak gitu?  Sekali lagi, tulisan yang berbentuk motivasi di blog gue ini memang sebenarnya jadi warning buat diri sendiri karena sedikit banyaknya gue pernah mengalami dan gue hanya ingin berbagi. Syukur-syukur bermanfaat bagi orang lain.  Gue pernah membaca pos