Beruntunglah Manusia Yang Beruntung

Gue sepenuhnya percaya bahwa segala sesuatu sudah digariskan oleh Yang Maha Pencipta. Di atas semua itu, dari sepanjang jejak perjalanan hidup gue, melihat orang-orang yang ada di sekitar termasuk diri gue sendiri ... gue sampai pada satu kesimpulan. Manusia yang paling bahagia di muka bumi ini adalah manusia yang beruntung. 

Kenawhy? 

Nggak peduli seberapa kayanya seseorang, jika dia nggak hoki mungkin semua hartanya bisa lenyap seketika. Atau nggak seberapa pintarnya seseorang jika hidupnya kurang beruntung ya tidak akan menjadi siapa-siapa toh? 

Atau juga mau secantik or seganteng apa seseorang kalau hidupnya nggak lucky ya B aja. Right? 

Tapi sebaliknya ... 

Seseorang yang mempunyai keberuntungan besar dalam hidup maka serendah-rendahnya nilai atas dirinya, entah itu dari paras, otak atau harta kalau dia memang lucky maka akan berakhir dengan happy ending.

Orang dari keluarga biasa wae, saat hoki mungkin dia bertemu dengan jalannya sendiri menjadikan dia bergelimang harta dalam satu kedipan mata. Misal contoh, tiba-tiba dia menemukan dompet milik seorang milyader lalu mengembalikannya. Sang milyader takjub akan kejujuran orang itu lantas dalam sekejap mengangkat derajat si penolongnya. Siapa yang tahu? 

Atau ... 
Seseorang yang otaknya pas-pasan, karena kehokian dia yang besar tiba-tiba saja lulus ke perguruan tinggi dan dapat beaswiswa, dan seterusnya sampai menjadikannya sebagai orang yang sukses. Tidak ada yang tahu bukan? 

Itu juga berlaku bagi orang yang mempunyai paras biasa saja, jika memang hidupnya penuh dengan keberuntungan tiba-tiba ikut casting sengaja atau tidak untuk sebuah peran lantas dia sukses dengan itu, keajaiban pun bekerja.

Hanya contoh kecil saja gue menggambarkan, meski terkesan unreal. Maklum lah otak gue kebanyakan halu, tapi kalau dipikir-pikir memang benar adanya. Orang yang kaya, orang yang pintar, orang yang berparas rupawan nasibnya akan kalah telak dengan yang beruntung. 

Andai gue bisa memilih, maka gue ingin menjadi orang yang beruntung. Baik di dunia maupun di akhirat. 

Kenapa sampai bawa-bawa akhirat? Ya kalau dunia sudah the-end bukankah kehidupan kekal baru dimulai nanti di sana? Kalau memang beruntung, satu kebaikan mungkin bisa menghapus segala dosa dan menggiringnya ke surga. Benarkan? 

Betapa beruntungnya manusia-manusia yang seperti itu. Andai hidup gue juga beruntung ... Sayangnya jalan hidup gue dan keluarga gue kebanyakannya kurang hoki ...

Jadi, gue hanya berharap kelak anak cucu gue menjadi orang-orang yang beruntung dunia akhirat. 

Karena jika nilai sebuah kebahagiaan di ukur dari seberapa kaya, atau seberapa rajin ibadah atau seberapa tinggi jabatan seseorang dst maka yang paling bahagia adalah milik mereka yang bergelimang harta, yang ahli ibadah dst. 

Ini hanya opini gue ... 
Jkt, pagi ini 

Postingan populer dari blog ini

Independent Woman

Weekend

Ambang Batas4