Based On True Story


Udah lama banget gue nggak pernah nyambangin blog ini. Kadang gue suka buka dan baca-baca lagi apa yang pernah gue tulis di sini. Terlepas dari ada atau tidaknya orang yang kebetulan mampir untuk membacanya. Tapi satu hal yang gue akui, seputus-asanya diri gue buat menulis tetap saja gue akan mencurahkannya lewat tulisan. 

Bahkan, gue sering nggak sadar beberapa postingan gue di blog ini udah kek orang yang 'pro'. Gue memberikan kata-kata motivasi. Padahal kalo harus jujur, gue sedang memotivasi diri gue sendiri. Semacam pengingat di saat gue dwon. Karena jujur aja, gue juga suka nggak nyadar apa yang gue udah tulis lalu mempostingnya di sini. Gue suka ngomong sendiri, apa gue yang nulis? Kok bisa gue nulis kayak gitu? 

Sekali lagi, tulisan yang berbentuk motivasi di blog gue ini memang sebenarnya jadi warning buat diri sendiri karena sedikit banyaknya gue pernah mengalami dan gue hanya ingin berbagi. Syukur-syukur bermanfaat bagi orang lain. 

Gue pernah membaca postingan yang kebetulan lewat di beranda ig atau utobe gue. Sehebat apapun manusia, jika dia tidak menulis maka namanya akan di telan zaman. Jadi gue pengen dibilang hebat? Bukan itu tujuan gue. Dan secara pribadi gue mengakui bahwa gue jauh banget dari kata hebat. Andai gue hebat dengan menulis, sudah tentu sekarang ini mungkin gue udah jadi penulis yang pro dan terkenal. Seenggaknya gue udah bisa mengumpulkan pundi-pundi uang karena hasil karya gue. 

Kenyataannya nggak demikian, hidup gue masih begini-begini aja. Bahkan kalau dihitung dengan jari hanya ada beberapa tulisan saja yang pernah menghasilkan duit ke kantong gue n jumlahnya nggak seberapa. Gue ngerangkum pengalaman gue, pemikiran juga solusi yang gue temukan agar bisa 'hidup' dari tulisan. Tapi semata-mata memang dibutuhkan konsistensi. 

Saat masih pandemi, gue sempet terjun lagi ke novel online. Mencoba menulis di berbagai platform online. Ada yang benar-benar menghasilkan duit walau nggak sebepa, namun banyak juga yang menggantung, apalagi di tolak udah nggak keitung. 

Ketika kehidupan sudah mulai berjalan normal, pandemi hampir usai. Gue balik lagi ke usaha harian gue. Dan gue nggak bisa fokus pada dua hal sekaligus. Tapi, back to basic jiwa menulis gue ternyata tidak padam. Gue tetap menulis, sekalipun hanya curhat di aplikasi diary gue di ponsel agar gue bisa tetap 'waras'. 

Mengenai gambar yang gue up buat judul postingan kali ini. Itu gue coba menulis lagi, tepatnya gue mencoba menolong diri gue sendiri. Dan hanya itu yang terpikirkan di benak gue. Kali aja dari sana gue dapat duit buat atasi masalah gue. 

Kali ini gue pake nama pena yang biasa gue pake untuk nulis. Karena sangat sensitif. Entah hanya satu, dua orang yang kebetulan mampir di blog ini, gue harap tulisan gue ada yang bermanfaat. 

Postingan populer dari blog ini

Independent Woman

Weekend

Ambang Batas4